1. Gunung Semeru
Gunung semeru merupakan salah satu wisata yang paling banyak diminati khususnya bagi para petualang. gunung berapi yang masih aktif ini menawarkan pengalaman dan keindahan yang tidak bisa dilupakan bagi para pendaki gunung semeru. wisatawan dari berbagai mancanegara datang untuk menaklukkan gunung tertinggi di pulau jawa ini.
Gunung semeru memiliki mitos yang masih berkembang sampai saat ini, dimana gunung semeru masih dipercayai sebagai tempat tinggal para dewa menurut kepercayaan umat hindu dan budha. orang pertama yang mendaki gunung ini adalah CLIGNET (1838) seorang ahli Geologi berkebangsaan belanda dari sebelah barat daya lewat widodaren,
2. Negeri di atas awan B 29
B-29 merupakan tempat wisata yang banyak menarik paerhatian bagi para traveler terutama bagi para pecinta alam, keindahan yang bisa dinikmati dari atas bukit dengan ketinggian 2900 mdpl adalah keindahan gunung bromo dan bukit disekitar yang dibalut dengan kelembutan awan di sekitarnya.
Destinasi wisata ini terletak di Desa Ranupani Kecamatan Senduro. Untuk menuju ke Puncak B29, diperlukan waktu kurang lebih dua jam dengan mengendarai kendaraan roda dua, sekitar 60 km dari pusat kota.
Terdapat tiga lokasi di kawasan ini, pertama Rest area 1, kedua Rest Area 2 dan terakhir adalah Puncak B29. Kenapa disebut B29, karena mempunyai ketinggian sekitar 2900 meter di atas permukaan laut. Wisatawan yang mengendarai roda empat, dapat menggunakan fasilitas area parkir yang berada di rest area 1, setelah itu harus menggunakan jasa ojek untuk melanjutkan perjalanan menuju puncak. Cukup dengan tujuh puluh lima ribu rupiah, wisatawan dapat menyaksikan pemandangan alam yg berupa hamparan pasir gunung Semeru, Bromo dan Tengger yang diselimuti dengan kabut yang menyerupai tumpukan awan. Tidak heran bahwa tempat ini disebut dengan Negeri di Atas Awan.
Tempat ini sangat eksotis saat terbitnya matahari (sunrise), sehingga tidak aneh jika banyak wisatawan yang tiba di lokasi sebelum pukul lima pagi untuk menyaksikan keindahan alam yang sungguh sangat mengagumkan.
3. Wisata Alam Kebun Teh Gucialit
langit yang sebelumnya gulita mulai merona kembali membawa warna alami yang terhias disini. Gunung Raung, Argopuro, dan Semeru tampak indah terlihat beralaskan hamparan hijau nan luas dari pepohonan teh layaknya berdiri di sebuah permadani Kami yang sengaja memulai perjalanan pukul 04.00 dini hari, dimana sebelumnya mencoba bermalam di rumah dengan arsitektur bangunan ala Hindia Belanda yang berumur puluhan tahun lamanya yang sengaja disewakan kepada para wisatawan yang datang.
Di sebuah pendopo kecil yang dinamakan Bukit Kampung Baru (KBR) atau yang akrab disebut Bukit Inspirasi memang membuat menenangkan pikiran kita dari hirukpikuk perkotaan dan pekerjaan, segala inspirasi dalam imagi yang akan dilakukan mendatang seolah muncul dengan sendirinya.
Truk kecil yang mengangkut para pekerja berhenti di hadapan, perlahan pria dan wanita berumur baya turun dari kendaraan menyebar ke titik yang sudah ditentukan untuk melakukan aktiftas sehari-hari sebagai pemetik teh. Usai menikmati suguhan nan memukau ini, kami mencoba melanjutkan menuju Bukit 74 (B74) yang masuk ke dalam daerah Afdeling Kertosuko untuk melihat panorama yang berbeda.
Hampir 30 menit perjalanan melintasi medan cukup sulit yang tidak bisa dilalui oleh kendaraan biasa, di kejauhan tampak pendopo kecil lagi. Tak kalah menarik ternyata pemandangannya, pola pepohonan teh yang khas terlihat dari ketinggian sangatlah istimewa, kami pun tak henti-hentinya untuk mengabadikan pemandangan luar biasa. 1 jam lamanya kami singgah sejenak disini, Teman yang mengantar pun mulai mengajak kembali untuk menikmati sensasi pemandangan dan keunikan yang berbeda di daerah PTPN XII Kebun Kertowono, Gucialit, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur ini. Hampir 45 menit lamanya di dalam kendaraan dengan medan sulit dari sebelumnya, akhirnya tiba di daerah Afdeling Kamar Tengah. Kami pun diajak untuk berkeliling melihat rumah bangunan peninggalan era Hindia Belanda yang berumur sudah puluhan tahun lamanya. Gaya arsitektur Eropa klasik memang sangat terlihat disini, tungku perapian di dalam rumah pun masih apik terlihat.
Usai melihat-lihat bangunan bergaya Eropa klasik ini, akhirnya lagi-lagi pendopo kecil mulai terlihat dari kejauhan. Bukit 1001 yang dinamakan sesuai keberadaannya di ketinggian 1001 meter dari permukaan laut. Memang dahulu para pekerjadi era Hindia Belanda membuat pos sebagai pemantauan mengawasi para pemetik teh yang tengah bekerja.
Tetapi saat ini di Bukit 1001 inilah para pemetik teh sudah menggunakan alat modern untuk memetik pucuk teh berkualitas dunia. Panoramanya pun juga istimewa, karena memang berada di titik tertinggi jadi semua pola pepohonan teh, para pekerja dan gunung-gunung terlihat disini. Nah, usai menikmati panorama alam dan mempelajari sisi tumbuhan teh, sudah saatnya melihat proses hingga menjadi minuman teh berkelas dunia
Di pabrik milik PTPN XII Kebun Kertowono anda bisa melihat setiap sisi proses yang menarik disini. Dan anda pun juga bisa mencoba dan belajar mengenal kualitas teh yang sudah diolah dalam bentuk bubuk kasar menjadi minuman yang siap dinikmati. Anda akan ditemani para ahlinya teh, mulai dari mengetahui kualitas, cara menyajikan dan mencoba sensasi teh berkualitas dunia.
4. Goa Tetes Pronojiwo
Satu lagi objek wisata tertua di Kabupaten Lumajang, sebut saja Goa Tetes, objek wisata terletak di Desa Wisata Sidomulyo Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang. Jarak tempuh dari pusat kota sekitar 60 km atau sekitar 90 menit, berada di bagian Selatan wilayah Kabupaten Lumajang yang berbatasan dengan Kabupaten Malang. Secara geografis, Kecamatan Pronojiwo merupakan daerah dataran tinggi yang mempunyai karakter udara yang sangat sejuk, dan banyak tumbuh pohon Salak.
Goa Tetes mempunyai karakteristik yang berbeda dengan objek wisata lainnya, terdapat sebuah gua yang di dalamnya merupakan telaga setinggi orang dewasa. Airnya sangat jernih karena merupakan aliran dari sumber mata air Gunung Semeru. Bentuk Goa Tetes ini sangat khas, dimana setiap ujung tebingnya yang melingkar mengeluarkan tetesan / cucuran air ke arah luar Goa.
Selain memiliki panorama yang sangat indah, Mandi di telaga yang ada di dalam Goa Tetes ini diyakini banyak orang dapat menyembuhkan segala penyakit serta membawa keberuntungan bagi wisatawan yang berkunjung.
Tidak jauh dari lokasi Goa Tetes terdapat destinasi wisata unggulan lainnya, yakni Air Terjun Kapas Biru dan Air Terjun Tumpak Sewu.
5. Air Terjun Kapas Biru
Kabupaten Lumajang memiliki beberapa objek wisata air terjun yang cantik, salah satunya adalah Air Terjun Kapas Biru. Objek wisata ini terletak di sebelah selatan Kabupaten Lumajang, mempunyai jarak tempuh sekitar 35 km dari pusat kota, tepatnya di Desa Sidomulyo Kecamatan Pronojiwo.
Kejernihan Air Terjun Kapas Biru tidak dapat diragukan lagi karena merupakan aliran mata air dari Gunung Semeru. Rimbunnya flora yang ada di sekeliling terjunan air, menambah sejuknya suasana alam di objek ini. Telinga seakan dimanjakan dengan suara gemercik air yang mampu menenangkan jiwa, sehingga menghasilkan energi positif dari dalam tubuh kita.
Harga tiket sangat terjangkau, akses menuju lokasi cukup mudah, pelayanan yang baik, dan yang terpenting adalah daya tarik objek wisata ini sungguh sangat mengagumkan.
Belum ada tanggapan untuk "Keindahan Wisata Lumajang"
Post a Comment